Penelitian Kualitatif (Metode Pengumpulan Data)

 

  1. A.  Pendahuluan

Dalam penelitian sosial, masalah penelitian, tema, topik, dan judul penelitian berbeda secara kualitatif maupun kuantitatif. Baik substansial maupun materil kedua penelitian itu berbeda berdasarkan filosofis dan metodologis. Masalah kuantitatif lebih umum memiliki wilayah yang luas, tingkat variasi yang kompleks namun berlokasi dipermukaan. Akan tetapi masalah-masalah kualitatif berwilayah pada ruang yang sempit dengan tingkat variasi yang rendah namun memiliki kedalaman bahasan yang tak terbatas.

Pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Pada pendekatan ini, peneliti membuat suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari pandangan responden, dan melakukan studi pada situasi yang alami. Bogdan dan Taylor (Moleong, 2007:3) mengemukakan bahwa metodologi kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.

Penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah dan bersifat penemuan. Dalam penelitian kualitatif, peneliti adalah instrumen kunci. Oleh karena itu, peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas jadi bisa bertanya, menganalisis, dan mengkonstruksi obyek yang diteliti menjadi lebih jelas. Penelitian ini lebih menekankan pada makna dan terikat nilai. Penelitian kualitatif digunakan jika masalah belum jelas, untuk mengetahui makna yang tersembunyi, untuk memahami interaksi sosial, untuk mengembangkan teori, untuk memastikan kebenaran data, dan meneliti sejarah perkembangan.

 

  1. B.  Definisi Data

Kata data berasal dari datum yang berarti materi atau kumpulan fakta yang dipakai untuk keperluan suatu analisa, diskusi, presentasi ilmiah, atau tes statistic (http://carapedia.com).

Data adalah deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi (data is the description of things and events that we face) (http://b.domaindlx.com)

Data menggambarkan sebuah representasi fakta yang tersusun secara terstruktur, dengan kata lain bahwa “Generally, data represent a structured codification of single primary entities, as well as of transactions involving two or more primary entities”. (http://risyana.wordpress.com)

Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa data adalah sesuatu yang diperoleh melalui suatu metode pengumpuln data yang akan dikelola dan dianalisis dengan suatu metode tertentu. Dalam penelitian data secara garis besar terdapat dala tiga kelompok, yaitu: Wawancara, Observasi, dan dokumentasi.

 

  1. C.  Wawancara

Wawancara merupakan alat re-cheking atau pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya. Tehnik wawancara yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah wawancara mendalam. Wawancara mendalam (in–depth interview) adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, di mana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan seorang peneliti saat mewawancarai responden adalah intonasi suara, kecepatan berbicara, sensitifitas pertanyaan, kontak mata, dan kepekaan nonverbal. Dalam mencari informasi, peneliti melakukan dua jenis wawancara, yaitu autoanamnesa (wawancara yang dilakukan dengan subjek atau responden) dan aloanamnesa (wawancara dengan keluarga responden).

Beberapa tips saat melakukan wawancara adalah mulai dengan pertanyaan yang mudah, mulai dengan informasi fakta, hindari pertanyaan multiple, jangan menanyakan pertanyaan pribadi sebelum building raport, ulang kembali jawaban untuk klarifikasi, berikan kesan positif, dan kontrol emosi negatif.

Selanjutnya wawancara dapat dilakukan secara terstruktur dan tidak terstruktut, dan dapat dilakukan dengan tatap muka (face to face) maupun menggunakan telepon (Sugiyono, 2006; 138-140).

1)  Wawancara Terstruktur

Pada wawancara ini digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Dalam prakteknya selain membawa instrument sebagai pedoman wawancara, maka pengumpul data juga dapat menggunakan alat bantu seperti tape recorder, gambar, brosur dan amterial lain yang dapat membantu dalam wawancara.

 

2)  Wawancara tidak Terstruktur

Wawancara tidak terstruktur maksudnya adalah wawancara yang bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan. Contohny:

“Bagaimaanakah pendapat Bapak/Ibu terhadap kebijakan pemerintah tentang impor gula saat ini? Dan bagaimana dampaknya terhadap pedagang dan petani”.

 

  1. D.  Observasi

Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah ruang (tempat), pelaku, kegiatan, objek, perbuatan, kejadian atau peristiwa, waktu, dan perasaan. Alasan peneliti melakukan observasi adalah untuk menyajikan gambaran realistik perilaku atau kejadian, untuk menjawab pertanyaan, untuk membantu mengerti perilaku manusia, dan untuk evaluasi yaitu melakukan pengukuran terhadap aspek tertentu melakukan umpan balik terhadap pengukuran tersebut.

Bungin (2007: 115) mengemukakan beberapa bentuk observasi yang dapat digunakan dalam penelitian kualitatif, yaitu observasi partisipasi, observasi tidak terstruktur, dan observasi kelompok tidak terstruktur.

  • Observasi partisipasi (participant observation) adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan dimana observer atau peneliti benar-benar terlibat dalam keseharian responden.
  • Observasi tidak berstruktur adalah observasi yang dilakukan tanpa menggunakan guide observasi. Pada observasi ini peneliti atau pengamat harus mampu mengembangkan daya pengamatannya dalam mengamati suatu objek.
  • Observasi kelompok adalah observasi yang dilakukan secara berkelompok terhadap suatu atau beberapa objek sekaligus.

 

  1. E.  . Studi Dokumentasi

Dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data kualitatif dengan melihat atau menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat oleh subjek sendiri atau oleh orang lain tentang subjek.

  1. Dokumen

Sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam bahan yang berbentuk dokumentasi. Sebagian besar data yang tersedia adalah berbentuk surat-surat, catatan harian, cenderamata, laporan, artefak, foto, dan sebagainya. Sifat utama data ini tak terbatas pada ruang dan waktu sehingga memberi peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal yang pernah terjadi di waktu silam. Secara detail bahan dokumenter terbagi beberapa macam, yaitu otobiografi, surat-surat pribadi, buku atau catatan harian, memorial, klipping, dokumen pemerintah atau swasta, data di server dan flashdisk, data tersimpan di website, dan lain-lain.

Meleong (dalam Herdiansyah, 2010: 143) mengemukakan dua bentuk dokumen yang dapat dijadikan bahan dalam studi dokumentasi, yaitu:

 

  1. Dokumen  harian

Dokumentasi pribadi adalah catatan atau karangan seseorang secara tertulis tentang tindakan, pengalaman, dan kepercayaannya. Tujuan dari dokumentasi ini adalah untuk memperoleh sudut pandang orisinal dari kejadian situai nyata. Terdapat tiga dokumentasi pribadi yang umum digunakan, yaitu:

1)  Catatan harian (diary)

Diary berisi beragam aktivitas dan kegiatan termasuk juga unsur perasaan.

2)  Surat Pribadi

Surat pribadi (tertulis pada kertas), e-mail, dan obrolan dapat dijadikan sebagai materi dalam analisis dokumen dengan syarat, peneliti mendapat izin dari orang yang bersangkutan.

 

3)  Autobiografi

Autobiografi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri atas gabungan tiga kata, yaitu auto (sendiri), bios (hidup), dan grapein (menulis). Didefinisikan autobiografi adalah tulisan atau pernyataan mengalami pengalaman hidup.

 

  1. Dokumen Resmi

Dokumen resmi dipandang mampu memberikan gambar mengenai aktivitas, keterlibatan individu pada suatu komnitas tertentu dalam setting social.

Menurut Meleong (Herdiansyah, 2010: 145-146) dokumen resmi dapat dibagi kedalam dua bagian. Pertama dokumen internal, yaitu dapat berupa catatan, seperti memo, pengumuman, instruksi, aturan suatu lembaga, system yang diberlakukan, hasil notulensi rapat keputusan pimpinan, dan lain sebagainya.

Kedua, dokumentasi eksternal yaitu dapat berupa bahan-bahan informasi yang dihasilkan oleh suatu lembaga social, seperti majalah, koran, bulletin, surat pernyataan, dan lain sebagainya.

 

  1. Focus Group Discussion (FGD)

Focus Group Discussion (FGD) adalah teknik pengumpulan data yang umumnya dilakukan pada penelitian kualitatif dengan tujuan menemukan makna sebuah tema menurut pemahaman sebuah kelompok. Teknik ini digunakan untuk mengungkap pemaknaan dari suatu kalompok berdasarkan hasil diskusi yang terpusat pada suatu permasalahan tertentu. FGD juga dimaksudkan untuk menghindari pemaknaan yang salah dari seorang peneliti terhadap fokus masalah yang sedang diteliti.

Ada beberapa ketentuan yang harus diperhatikan ketika ingin melakukan FGD. Pertama, jumlah FGD berkisar antara 5-10 orang. Kedua, Peserta FGD harus bersifat FGD. Ketiga, perlunya dinamika kelompok.

Kapan FGD dilakukan? Ada beberapa kepentingan mengapa peneliti melakukan FGD, antara lain:

  • Jika peneliti membutuhkan pemahaman lebih dari satu sudut pandang,
  • Jika terjadi gap komunikasi antar kelompok,
  • Untuk menyingkap suatu fakta secara lebih detail dan lebih kaya,
  • Untuk keperluan verifikasi

 

  1. F.   Proses Pengumpulan Data Kualitatif

Dalam penelitian kualitatif, proses pengumpulan data harus melalui beberapa beberapa tahapan yang setiap tahapan tersebut saling terkait anatar satu sama lain. Secara garis besar, terdapat lima tahapan proses pengumpulan data kualitatif.

 

  1. Melakuakn identifikasi Subjek/ Partisipan Penelitian dan lokasi Penelitian (Site).

Creswell (dalam Herdiansyah: 2010: 152) mengatakan bahwa sebagai seorang peneliti kualitatif, harus benar-benar matang dalam melakukan identifikasi partisipan dan lokasi penelitian sebagai pondasi awal penelitian yang akan dilakuan.

 

  1. Mencari dan Mendapatkan akses menuju Subjek/Partisispan Penelitian dan Lokasi Penelitian .

Kadangkala, akses menuju partisipan dan lokasi penelitian, tidak semudah yang dibayangkan. Banyak hambatan dan kendala menuju partisipan dan lokasi penelitian memiliki keunikan tertentu.

 

  1. Menentukan Jenis Data yang Akan Dicari/Diperoleh

Dalam tahap ini, peneliti harus merujuk kepada focus kajian penelitian, tujuan penelitian dan pertanyaan penelitian yang hendak dicari jawaban.

 

  1. Mengembangkan atau Menentukan Instrumen/Metode Pengumpulan Data.

Dalam menentukan instrument metode pengumpulan data, hal yang perlu diingat adalah bahwa dalam penelitian kualitaif lebih bersifat fleksibel dibandingkan dengan metode lainnya. Sebelum penelitian dilakukan, peneliti sudah menentukan satu atau lebih metode [engumpulan data.

 

  1. Pengumpulan Data

Terdapat beberapa hal yang perlu diingat dalam pengumpulan data untuk penelitian kualitatif adalah. Pertama,umumnya penelitian dilakuakn lebih dari satu kali. Kedua, dalam melakukan pengumpulan data selalu disesuaikan dengan situasi alamiah. Ketiga, lakukan probing terhadap symbol. Probing adalah proses eksplorasi lebih dalam terhadap suatu hal yang dirasa perlu untuk diungkap.

 

G. Metode Pengumpulan Data, Penelitian dengan judul : “Konsep Stress dan mekanisme koping pada ibu yang berhasil melakukan VBAC di wilayah DKI Jakarta (Latifah, 2009)”.

Judul tersebut di atas merupakan contoh dari penelitian kualitatif. Proses pengumpulan data dalam penelitian ini adalah melalui beberapa tahapan yaitu persiapan, pelaksanaan, dan penutupan.

  1. Pada tahap persiapan, pertama peneliti mengurus perijinan dari Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK-UI). Setelah mendapat ijin, peneliti mencari data awal Rekam Medik RSCM dan RS Sint Carolus untuk mencari calon partisipan yang sesuai dengan criteria.
  2. Pada tahap pelaksanaan, pertama kali peneliti memersiapkan lingkungan tempat akan dilakukannya wawancara sesuai dengan kontrak sebelumnya yaitu ruang tamu partisipan.
  3. Tahap penutup, yaitu dimana peneliti pada akhir wawancara meminta partisipan untuk mengisi jurnal yang peneliti berikan mengenai pengalaman stress dan koping partisipan yang belum terungkap saat wawancara. Pada tahap ini, peneliti dapat meminta waktu lain untuk melanjutkan penelitian, bila dirasa perlu.

 

  1. H.  Kesimpulan

Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa data adalah sesuatu yang diperoleh melalui suatu metode pengumpuln data yang akan dikelola dan dianalisis dengan suatu metode tertentu. Dalam penelitian data secara garis besar terdapat dala tiga kelompok, yaitu: Wawancara, Observasi, dan dokumentasi.

Wawancara

Wawancara merupakan alat re-cheking atau pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya. Tehnik wawancara yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah wawancara mendalam. Wawancara mendalam (in–depth interview).

Dalam mencari informasi, peneliti melakukan dua jenis wawancara, yaitu autoanamnesa  dan aloanamnesa.

Selanjutnya wawancara dapat dilakukan secara terstruktur dan tidak terstruktut, dan dapat dilakukan dengan tatap muka (face to face) maupun menggunakan telepon (Sugiyono, 2006; 138-140).

 

Observasi

Bungin (2007: 115) mengemukakan beberapa bentuk observasi yang dapat digunakan dalam penelitian kualitatif, yaitu observasi partisipasi, observasi tidak terstruktur, dan observasi kelompok tidak terstruktur.

 

Studi Dokumentasi

Dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data kualitatif dengan melihat atau menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat oleh subjek sendiri atau oleh orang lain tentang subjek.

  1. Dokumen

Meleong (dalam Herdiansyah, 2010: 143) mengemukakan dua bentuk dokumen yang dapat dijadikan bahan dalam studi dokumentasi, yaitu:

 

 

a)     Dokumen  harian

  • Catatan harian (diary)
  • Surat Pribadi
  • Autobiografi

 

b)       Dokumen Resmi. Yaitu Pertama dokumen internal. Kedua, dokumen eksternal

 

  1. Focus Group Discussion (FGD)

Focus Group Discussion (FGD) adalah teknik pengumpulan data yang umumnya dilakukan pada penelitian kualitatif dengan tujuan menemukan makna sebuah tema menurut pemahaman sebuah kelompok.

Ada beberapa ketentuan yang harus diperhatikan ketika ingin melakukan FGD. Pertama, jumlah FGD berkisar antara 5-10 orang. Kedua, Peserta FGD harus bersifat FGD. Ketiga, perlunya dinamika kelompok.

Ada beberapa kepentingan mengapa peneliti melakukan FGD, antara lain:

  • Jika peneliti membutuhkan pemahaman lebih dari satu sudut pandang,
  • Jika terjadi gap komunikasi antar kelompok,
  • Untuk menyingkap suatu fakta secara lebih detail dan lebih kaya,
  • Untuk keperluan verifikasi

 

Proses Pengumpulan Data Kualitatif

Secara garis besar, terdapat lima tahapan proses pengumpulan data kualitatif.

  • Melakuakn identifikasi Subjek/ Partisipan Penelitian dan lokasi Penelitian (Site).
  • Mencari dan Mendapatkan akses menuju Subjek/Partisispan Penelitian dan Lokasi Penelitian .
  • Menentukan Jenis Data yang Akan Dicari/Diperoleh
  • Mengembangkan atau Menentukan Instrumen/Metode Pengumpulan Data.

 

Pengumpulan Data

Terdapat beberapa hal yang perlu diingat dalam pengumpulan data untuk penelitian kualitatif adalah. Pertama,umumnya penelitian dilakukan lebih dari satu kali. Kedua, dalam melakukan pengumpulan data selalu disesuaikan dengan situasi alamiah. Ketiga, lakukan probing terhadap symbol. Probing adalah proses eksplorasi lebih dalam terhadap suatu hal yang dirasa perlu untuk diungkap.

Daftar Pustaka

 

Bungin, B. 2007. Penelitian Kualitatif. Prenada Media Group: Jakarta.
Saryono. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif dalam Bidang Kesehatan. Yogyakarta: Nuhe Medika.

Herdiansyah, Haris. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.

Saryono. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif dalam Bidang Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitaf, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

(http://carapedia.com).

(http://b.domaindlx.com)

 (http://risyana.wordpress.com)

3 thoughts on “Penelitian Kualitatif (Metode Pengumpulan Data)

What do you think a bout